BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perkembangan industri di Indonesia yang pesat dalam beberapa tahun yang lalu memerlukan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar. Penyediaan dana tersebut dapat dipenuhi dari dalam negeri dan pinjaman dari luar negeri. Penyediaan dana dari dalam negeri dapat dilakukan dengan cara investasi dan pasar modal yaitu melalui go public dengan menjual saham kepada calon investor di pasar modal. Dengan adanya penjualan saham di pasar modal perusahaan mengeluarkan laporan keuangan (Hermawan, 1997).
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak. Laporan keuangan yang utama terdiri dari neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi yang tersaji dalam laporan keuangan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai landasan pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena itu, informasi akuntansi harus relevan dan reliable. Salah satu karakteristik informasi keuangan yang relevan adalah bila informasi tersebut memiliki daya prediksi (Sugiri, 1995).
Tujuan investor menanamkan modalnya dalam bentuk saham adalah untuk memaksimumkan kekayaan yang akan diperoleh baik melalui dividen yang dibagikan maupun melalui capital gain pada saat saham tersebut dijual. Tingkat keuntungan yang diharapkan haruslah lebih besar daripada apabila mereka menanamkan dananya pada obligasi pemerintah ataupun tingkat bunga deposito. Bagi investor yang tidak menyukai risiko, lebih manginginkan dividen daripada capital gain di masa yang akan datang (Riyanto, 1995).
Rencana besarnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan. Kebijakan dividen ini sangat penting artinya bagi manajer keuangan karena harus mempertimbangkan beberapa kepentingan yang saling terkait baik menyangkut kepentingan perusahaan, pemegang saham, masyarakat maupun pemerintah. Oleh karena itu, biasanya penentuan dividen diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai penentu keputusan tertinggi dalam perusahaan Perseroan Terbatas.
Untuk mengetahui apakah dana yang ditanamkan memberikan hasil yang maksimum dan apakah manajer telah melakukan kewajibannya dengan baik dalam arti telah memaksimumkan kekayaan pemilik modal, maka investor membutuhkan informasi dari perusahaan. Informasi yang dibutuhkan oleh investor adalah mengenai prestasi yang telah dicapai perusahaan dan bagaimana prospek perusahaan di masa yang akan datang. Biasanya informasi tersebut dalam bentuk laporan keuangan dan dividen.
Perlunya informasi dari perusahaan, diakomodasikan pada SFAC no 1 yang menyatakan, laporan keuangan harus bermanfaat untuk membantu investor, calon investor, kreditur dan pengguna lain dalam rangka membuat keputusan yang rasional. Laporan keuangan tersebut perlu diolah agar dapat menjadi landasan bagi investasi mendatang. Oleh karena itu perlu penelitian-penelitian tentang manfaat laporan keuangan. Salah satu model pengujian manfaat adalah dengan mengetahui kemampuan laba dan arus kas yang ada terhadap dividen yang akan dibagikan kepada investor.
Studi mengenai dividen telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Blume (dalam Naibaho 2000) menyatakan bahwa investor individual sekarang ini lebih menyukai dividen yang meningkat (tinggi) sehingga mengakibatkan rendahnya retained earning. Hal ini disebabkan karena mereka menganggap bahwa jumlah tertentu yang di terima sebagai dividen sekarang lebih berharga dibandingkan dengan capital gain yang akan diperoleh di kemudian hari. Apabila mereka menjual sahamnya maka ada kemungkinan mereka mengalami kerugian.
Turnovsky (dalam Naibaho 2000) dalam penelitiannya menambahkan persamaan laba yang ditahan dan variabel eksplanatori investasi ke dalam persamaan dividen maupun persamaan laba yang ditahan. Walaupun laba yang ditahan hanya merupakan residual dari dividen yang dibayarkan, namun keduanya masih saling terkait karena bagaimanapun juga laba yang ditahan ekuivalen dengan keputusan untuk tidak membayarkan dividen
Selain itu untuk menentukan apakah perusahaan mampu membayarkan dividen akan tergantung juga pada posisi likuiditas, karena dari kas yang ada di perusahaanlah dapat diketahui apakah perusahaan benar-benar memiliki dana untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya termasuk juga untuk membayarkan dividen. Hal ini disebabkan karena seringkali keuntungan yang diperoleh perusahaan sudah diinvestasikan ke dalam aktiva-aktiva yang dibutuhkan sehingga tingkat likuiditas perusahaan menjadi rendah.
Perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan tinggi tetapi yang dalam keadaan ekspansi akan mempunyai likuiditas yang rendah karena sebagian besar keuntungan digunakan untuk membiayai ekspansi. Perusahaan yang menggunakan hutang akan mempunyai kewajiban membayar beban tetap dari pinjaman tersebut sehingga akan mengurangi kemampuannya untuk membayarkan dividen. Begitu pula bagi perusahaan besar yang sudah mapan dan memiliki akses ke pasar modal akan lebih memungkinkan baginya untuk membayar dividen yang tinggi karena mereka lebih mudah untuk memperoleh sumber dana dari luar.
Suadi (1998) menyimpulkan, bahwa laporan arus kas mempunyai hubungan dengan jumlah pembayaran dividen yang terjadi dalam satu tahun setelah terbitnya laporan arus uang. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa laporan arus kas bermanfaat bagi pemegang saham. Baridwan (1997) meneliti hubungan antara informasi laporan arus kas dengan informasi laporan laba rugi. Dalam penelitian ini, dipakai sampel sebanyak 62 perusahaan yang go public dan terdaftar di BEJ. Baridwan menyimpulkan, bahwa kandungan kedua laporan tersebut tidak sama.
Berdasarkan pada penelitian dividen yang sudah ada yaitu penelitian Suadi mengenai manfaat laporan arus kas terhadap pembayaran dividen yang akan datang, maka penulis ingin meneliti tentang pengaruh laba dan arus kas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan yang go-public di Indonesia.
Alasan yang mendasari penulis untuk mengadakan penelitian ini adalah lantaran adanya beberapa keterbatasan dari penelitian sebelumnya. Selain itu, data laporan keuangan yang dipakai dimungkinkan kurang relevan dalam menjelaskan dalam hubungannya dengan variabel dependen. Pada penelitian sebelumnya hanya laporan arus kas yang berhubungan dengan dividen, sedangkan syarat untuk membagikan dividen adalah apabila perusahaan memiliki laba dan memiliki uang tunai. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah adanya penambahan variabel laba dan perbedaan tahun penelitian. Dalam penelitian ini dividen yang digunakan adalah dividen tunai, laba yang digunakan adalah laba setelah pajak, dan arus kas yang digunakan adalah arus kas operasi dan jumlah arus kas akhir tahun.
B.Perumusan Masalah
Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan yang sangat penting karena akan mempunyai dampak pada stakeholder. Dividen yang stabil atau naik menjadi tujuan utama kebanyakan investor. Oleh karena itu prediksi dividen sangatlah penting dilakukan. Ada beberapa variabel diduga berpengaruh terhadap dividen yaitu laba dan arus kas. Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut.
1. Apakah kebijakan dividen dipengaruhi oleh laba perusahaan ?
1.Apakah kebijakan dividen dipengaruhi oleh arus kas perusahaan ?
C.Batasan Masalah
Agar tujuan penelitian dapat tercapai, maka penelitian dibatasi terhadap kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi dividen pada perusahaan yang go-public di BEJ, yang mengeluarkan laporan keuangan salama periode 1998 – 2000 dan membagikan dividen pada tahun 2000.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk hal-hal berikut ini.
1.Untuk menganalisis apakah kebijakan dividen secara signifikan dipengaruhi oleh laba perusahaan.
2.Untuk menganalisis apakah kebijakan dividen secara signifikan dipengaruhi oleh arus kas perusahaan.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.Memberikan bukti empiris mengenai kemampuan laba dan arus kas dalam mempengaruhi kebijakan dividen.
4.Menunjukkan informasi akuntansi (laba, arus kas) sebagai dasar bagi pengambilan keputusan pihak-pihak yang berkepentingan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (PSAK, 1999). Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Ada empat laporan dasar yang terkandung dalam laporan tahunan yaitu neraca, perhitungan rugi-laba, perhitungan laba yang ditahan, dan laporan arus kas. Para investor menggunakan informasi yang terkandung dalam laporan /perhitungan ini untuk menyusun perkiraan tentang tingkat laba dan dividen di masa mendatang, dan tentang faktor risiko dari nilai-nilai perkiraan tersebut (Sugiri, 1995).
Posisi dan Kinerja Keuangan
Pada PSAK 1999, terdapat beberapa hal yang dapat menjelaskan keberadaan posisi keuangan, kinerja serta perubahannya dalam kaitannya dengan manfaat penyajian laporan keuangan.
Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Selain itu, informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
Dividen
1.Pengertian dan Jenis Dividen
Dividen merupakan bentuk distribusi laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham sesuai dengan proporsi lembar saham yang dimilikinya. Bagi seorang investor dividen merupakan komponen return disamping capital gain. Besar kecilnya dividen akan sangat bergantung pada besar kecilnya laba yang diperoleh serta proporsi laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau dividend payout ratio.
2.Teori Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen adalah suatu keputusan untuk menentukan berapa besar bagian laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan akan ditahan dalam perusahaan untuk selanjutnya diinvestasikan kembali. Husnan (1994) memberikan pengertian mengenai kebijakan dividen yang pada hakekatnya merupakan penentuan berapa banyak laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan berapa banyak yang akan ditahan.
Kebijakan dividen penting bagi perusahaan dengan 2 alasan yaitu sebagai berikut.
a.Pembayaran dividen mungkin akan mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan tersebut.
b.Laba ditahan biasanya merupakan sumber dana internal yang terbesar dan terpenting bagi pertumbuhan peerusahaan.
Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam membuat kebijakan yang tepat bagi perusahaan. Brigham dan Weston (1997) menyebutkan beberapa teori kebijakan dividen, yaitu Dividend Irrelevan Theory dan Bird-in-The-Hand-Theory.
3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Menurut Brigham dan Weston (1997) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan dividen yang akan ditempuh. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut ini.
a. Kendala-kendala
b. Peluang investasi
c. Ketersediaan sumber modal alternatif
d. Pengaruh terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan (ks )
Hubungan Antara Variabel Independen dan Variabel Dependen
Ada dua jenis investor saham. Pertama, untuk menguasai investee. Kedua, untuk memperoleh keuntungan. Bagi investor saham kelompok pertama, keuntungan bukan merupakan hal yang utama. Yang penting adalah menguasai investee demi suatu keperluan, misalnya sebagai pemasok bahan baku ataupun sebagai pembeli produk perusahaan investor.
Keuntungan yang diperoleh investor jenis kedua tersebut berupa selisih antara harga pembelian saham dengan arus uang masuk yang berkaitan dengan saham tersebut. Arus uang masuk tersebut berupa dividen uang tunai (untuk selanjutnya dividen) dan hasil penjualan investasi saham tersebut. Penaksiran hasil penjualan investasi saham sukar dilakukan karena tergantung kepada perekonomian dan harapan pasar saham. Dividen adalah laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Menurut hukum, perusahaan boleh membagikan dividen hanya kalau perusahaan tersebut memiliki laba dan yang lebih penting lagi juga memiliki uang tunai.
Kalau perubahan laporan arus dana menjadi laporan arus kas bermanfaat, maka dilihat dari segi investor, laporan arus kas seharusnya dapat membuat investor memperkirakan jumlah dividen. Sebaliknya, kalau laporan arus kas tidak dapat membuat investor memperkirakan jumlah dividen, maka laporan arus kas tersebut kurang bermanfaat bagi pemegang saham. Demikian pula dengan laporan rugi-laba yang akan bermanfaat bagi investor dan pemegang saham apabila dapat memperkirakan jumlah dividen yang akan diperolehnya.
Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang dividen telah banyak dilakukan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Suadi (1998) menyimpulkan, bahwa laporan arus kas mempunyai hubungan dengan jumlah pembayaran dividen yang terjadi dalam satu tahun setelah terbitnya laporan arus uang. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa laporan arus kas bermanfaat bagi pemegang saham.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Baridwan (1997) meneliti mengenai ada tidaknya hubungan yang sama antara informasi yang ada dalam laporan arus kas dengan informasi yang ada dalam laporan laba rugi. Kalau kandungan informasi kedua laporan tersebut sama, maka laporan arus kas tidak bermanfaat. Baridwan menyimpulkan, bahwa kandungan kedua laporan tersebut tidak sama.
Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah menguji pengaruh laba dan arus kas terhadap pembagian dividen adalah sebagai berikut.
2.Ha1 : Laba perusahaan mempengaruhi kebijakan dividen.
3.Ha2 : Arus kas perusahaan mempengaruhi kebijakan dividen.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Identifikasi Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah semua perusahaan yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode 1998-2000.
Adapun kriteria yang dipakai adalah sebagai berikut ini.
1.Telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan mulai periode 1998 sampai dengan 2000.
2.Laporan keungan yang diterbitkan memuat laporan rugi - laba, dan laporan arus kas.
3.Perusahaan membayar dividen pada tahun 2000.
Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 67 perusahaan. Namun setelah dilakukan pengujian normalitas terhadap data yang ada, maka sampel yang tersisa dan dipakai dalam penelitian ini adalah 52 perusahaan.
B.Data Penelitian
Data yang dipakai adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1998 – 2000. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory, Jakarta Stock Exchange dan file datastream MM UGM.
C.Definisi Operasional Variabel Penelitian
1.Dividen (Y)
Dividen adalah jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham pada tahun t+1, yaitu persentase perbandingan antara dividen per lembar saham dengan laba per lembar saham.
2.Laba (X1)
Laba adalah laba bersih perusahaan setelah pajak atau EAT, yaitu pendapatan kotor dikurangi pajak yang harus dibayarkan pada periode t.
3.Arus Kas Operasi (X2)
Arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari operasi normal, yaitu selisih antara hasil penjualan dan beban tunai dan arus kas dari transaksi yang masuk dalam penentuan laba bersih (net income) perusahaan pada periode t.
4.Jumlah Kas Akhir Tahun (X3)
Arus kas total yakni kas total yang diperoleh perusahaan dalam satu tahun, yang merupakan penjumlahan dari arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1.Hasil analisis regresi menghasilkan nilai signifikan probabilitas uji F sebesar 0,000 (di bawah 0,05) atau nilai F hitung (sebesar 14,075) yang lebih besar dari pada F tabel (sebesar 2,76), maka Ho ditolak, yang berarti bahwa variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2.Karena nilai probabilitas signifikansi t untuk ketiga variabel independen (EAT, AKO, dan KAT) lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ho ditolak, artinya secara individual ketiga variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (DIV). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa laba (EAT) dan arus kas (AKO dan KAT) mempengaruhi kebijakan dividen.
3.Nilai adjusted R2 sebesar 0,435 yang artinya variasi dalam DIV, sebesar 43,5 % dapat dijelaskan oleh ketiga variabel dependen dan sisanya (100 % - 43,5 % = 56,5 %) dijelaskan oleh faktor lain diluar model regresi tersebut.
4.Berdasarkan hasil uji asumsi klasik model regresi tidak terdapat gejala multikolinearitas, tidak dapat disimpulkan apakah ada atau tidak gejala autokorelasi karena d hitung terletak antara (4-dL) dan (4-du), serta tidak terjadi heteroskedastisitas.
SARAN
1.Untuk Manajer Perusahaan Go-Public.
Bagi manajer perusahaan disarankan untuk memberikan informasi tentang data laporan keuangan dan pembagian dividen karena berdasarkan hasil penelitian ini kebijakan dividen akan mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan tersebut.
2.Untuk Investor.
Bagi investor dalam menentukan keputusan investasinya di pasar modal, dapat memanfaatkan laporan laba-rugi dan laporan arus kas yang relatif baru tersebut untuk dapat mengetahui jumlah dividen yang akan diterima satu tahun mendatang. Selain, itu menambah literatur mengenai aspek fundamental yang berkaitan dengan kegunaan laporan keuangan.
3.Untuk Rekan Peneliti.
a.Bagi rekan peneliti lain untuk masalah yang sama disarankan agar dapat meningkatkan jumlah sampel yang memenuhi karakteristik distribusi normal, misalnya dengan melihat publikasi laporan keuangan perusahaan pada media-media lain.
b.Bagi rekan peneliti lain untuk masalah yang sama disarankan agar memasukkan variabel-variabel lain yang mungkin mempengaruhi kebijakan dividen.
c.Pada penelitian ini hanya menggunakan rentang waktu penelitian yang pendek, hal ini memungkinkan dilakukannya penelitian lebih lanjut yang lebih variatif dan dengan jumlah periode yang lebih panjang.
PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN
YANG GO PUBLIC DI INDONESIA
RINGKASAN TESIS
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat S-2
Program Studi Magister Manajemen
Oleh :
INDYAH ERAWATI SETYANINGSIH
S. 3101047
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
S U R A K A R T A
2003
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar